Fiiamanilah artinya adalah sebuah ucapan untuk mendoakan lawan bicara ketika hendak bepergian. Ketika ada seseorang yang mengucapkan kata tersebut kepada sahabat muslim, maka bisa dijawab dengan ucapan yang baik pula. Salah satu jawaban yang sering diberikan adalah "Ma'assalamah" yang berarti "semoga keselamatan juga menyertaimu".
popolasidan sampel; metodologi penelitian; analisis biaya volume laba; biaya kualitas dan produktivitas; manajemen persediaan; pengambilan keputusan taktis; al-ijarah muntahiya bi al-tamlik; konsep dasar etika; etika bisnis; harta dalam perspektif ekonomi islam; gambar hewan; contoh soal; asas-asas hukum pidana; ushul fiqihpengertian ushul
ShahihMuslim hadis nomor 4177. karena kamu semua adalah 'Abiidullah (budak atau hamba Allah) dan kaum wanita adalah Imaaullah (hamba sahaya Allah). Ghulaami (pelayanku) dan Jariyati (pelayan perempuanku) atau Faataya (pemudaku) dan Fataati (pemudiku).". ( 3) Ali bin Hajar bin Iyas, As Sa'adiy, Abu Al Hasan Tabi'ut Tabi'in kalangan
Apalahdayaku, yang lalu telah terjadi, Hari-hari silih berganti, Kini baru aku menyadari, Yang lalu itu adalah berarti.
Yangberarti ลmenggabungkan sesuatu dengan yang lain adalah lafaz? Dijawab Oleh : Mas Dean
A Pengertian Ijtihad. Ijtihad, jika dilihat dari akar katanya berasal dari jahada, yang kemudian dinominalkan ( ism al-masdar) oleh kata al-jahd dan al-juhd, [1] yang masing-masing berarti kesukaran atau kesulitan dan kekuatan, daya, atau kemampuan. [2] Kedua kata tersebut menunjukkan dua entitas yang saling berhubungan: sesuatu yang sukar dan
Tamsilartinya Alquran adalah mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Di bawah ini merupakan bukti bahwa Alquran adalah mukjizat yang terbesar adalah Fungsi utama kandungan Alquran yang menjelaskan kisah umat terdahulu adalah sebagai Yang berarti "menggabungkan sesuatu dengan yang lain" adalah lafaz
Apabilaamalan itu adalah sesuatu yang baik maka tentulah generasi para salafus shaleh akan melakukannya di awal perkembangan Islam. adalah mubtadik besama sahabat yang lain yang mengikutinya yang berarti sesat sbgmna penafsiran anda dlm hadist tsb berarti dengan kata lain pula mereka semua masuk neraka wal iyadzu billah sbgmn penafsiran
Orangkaya dianggap sebagai orang yang memiliki banyak harta. Namun, bagaimana orang kaya yang sebenarnya menurut Rasulullah ๏ทบ? Terungkap dalam hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah ๏ทบ bersabda, "Kekayaan itu bukan soal keberlimpahan harta benda dunia, melainkan kekayaan yang sejati adalah kekayaan jiwa
Mufraddan Macam-macamnya. Definisinya: ma la yadullu juzuhu 'ala juz'i ma'nahu dalalah maqshudah (lafaz yang bagiannya tidak menunjukan sebagian makna dan petunjuk yang dimaksudnya). Lebih jelasnya, lafaz mufrad ialah lafaz yang bagian-bagian pembentuknyaโbaik itu huruf maupun kataโtidak menunjukan sebagian makna dan petunjuk yang
Kpi82G. Sejarah alquran โ Apa pengertian Alquran dan bagaimana sejarah Diturunkan alquran di buku kan nya alquran ? Sahabat sahabat kalau kita perhatikan kitab alquran yang sekarang ini kita baca, mungkin dalam hati kita bertanya, kapan alquran mulai di buku kan? dan oleh siapa ? Alquran adalah kitab suci Agama islam yang tidak ada keraguan di dalam nya, sejak awal Allah SWT sudah memelihara keaslian Alquran. Kebiasaan orang Arab yang gemar menghafal segala sesuatu, menjadikan Alquran dengan mudah di hafal kan. Hingga sekarang ini sudah banyak sekali kaum muslimin yang sudah hafal alquran, baik sebagian sebagian atau seluruh isi dari kitab suci alquran ini. Ini adalah cara Allah SWT untuk menjaga keaslian Alquran tersebut. Sejarah Alquran dan Pengertian Alquran Para ulamaโ dan pakar/ahli dalam bidang ilmu Alquran telah mendefinisikan Alquran menurut pemahaman mereka masing-masing, baik secara etimologi maupun terminologi. Secara etimologi para ulamaโ berbeda pendapat dalam mendefinisikan Al-Qurโan. Berikut adalah beberapa pendapat tersebut. Pengertian dan Sejarah diturunkan Alquran Pengertian Al-Quran Secara Dari Segi Bahasa โ ETIMOLOGI 1. Menurut Al-Lihyany wafat tahun 215 H dan segolongan ulama lain. Kata Qurโan adalah bentuk masdar dari kata kerja fiโil, ููุฑูุฃู artinya membaca, dengan perubahan bentuk kata/tasrif ููุฑูุฃู-ููููุฑูุฃู-ููุฑูุกูุงููุง . Dari tasrif tersebut, kata ููุฑูุกูุงููุง artinya bacaan yang bermakna isim mafโul ู
ูููุฑูููุกู artinya yang dibaca. Karena Al-Qurโan itu dibaca maka dinamailah Al-Qurโan. Kata tersebut selanjutnya digunakan untuk kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. 2. Menurut Al-Asyโari wafat tahun. 324 H dan beberapa golongan lain Kata Qurโan berasal dari lafaz ููุฑููู yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Kemudian kata tersebut dijadikan sebagai nama Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, mengingat bahwa surat-suratnya, ayat-ayatnya dan huruf-hurufnya beriring-iringan dan yang satu digabungkan kepada yang lain. 3. Menurut Al-Farraโ wafat tahun 207 H Kata Qurโan berasal dari lafadz ููุฑูุงุฆููู merupakan bentuk jamaโ dari kata ููุฑูููููุฉู yang berarti petunjuk atau indikator, mengingat bahwa ayat-ayat Al-Qurโan satu sama lain saling membenarkan. Dan kemudian dijadikan nama bagi Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. 4. Menurut Az-Zujaj wafat tahun 331 H Kata Qurโan itu kata sifat dari ุงูููููุฑูุกู yang sewazan seimbang dengan kata ููุนููุงููู yang artinya ุงููุฌูู
ูุนู kumpulan. Selanjutnya kata tersebut digunakan sebagai salah satu nama bagi kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., karena Al-Qurโan terdiri dari sekumpulan surah dan ayat, memuat kisah-kisah, perintah dan larangan, dan mengumpulkan inti sari dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. 5. Menurut Asy-Syafiโi w. 204 H Kata Al-Qurโan adalah isim โalam, bukan kata bentukan isytiqwq dari kata apapun dan sejak awal memang digunakan sebagai nama khusus bagi kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana halnya dengan nama-nama kitab suci sebelumnya yang memang merupakan nama khusus yang diberikan oleh Allah SWT. sama halnya nama kitab suci sebelumnya, yaitu Zabur Nabi Dawud as., Taurat Nabi Musa as. dan Injil Nabi Isa as.. Menurut Abu Syuhbah dalam kitabnya yang berjudul al-Madkhal li Dirasah Al-Qurโan al-Karrm, dari kelima pendapat tersebut diatas, pendapat pertamalah yang paling tepat yakni menurut Al-Lihyany yang menyatakan bahwa kata Al-Qurโan merupakan kata bentukan isytiqaq dari kata ููุฑูุฃู dan pendapat inilah yang paling masyhur. Pengertian Al-Quran Secara Istilah โ Terminologi Beberapa pendapat ulamaโ mengenai definisi Al-Qurโan secara terminologi di antaranya adalah Pengertian menurut Syeikh Muhammad Khuiari Beik Dalam kitab Tarikh at-Tasyriโ al-Islwm, Syeikh Muhammad Khuiari Beik mengemukakan definisi Al-Qurโan sebagai berikut ุงูููููุฑูุกูุงูู ูููู ุงููููููุธู ุงููุนูุฑูุจูููู ุงููู
ูููุฒูููู ุนูููู ู
ูุญูู
ููุฏู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ูููุชููุฏูุจููุฑู ููุงูุชููุฐููููุฑู ุงููู
ููููููููู ู
ูุชูููุงุชูุฑูุง ูููููู ู
ูุง ุฏูููููุชููููู ุงููู
ูุจูุฏูููุกู ุจูุณูููุฑูุฉู ุงูููููุงุชูุญูุฉู ููุงููู
ูุฎูุชูููู
ู ุจูุณูููุฑูุฉู ุงูููููุงุณู Artinya Al-Qurโan ialah lafaz firman Allah yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Muhammad SAW., untuk dipahami isinya dan selalu diingat, yang disampaikan dengan cara mutawatir, yang ditulis dalam mushaf, yang dimulai dengan surat al-Fwtihah dan diakhiri dengan surat an-Nas. Pengertian Menurut Subkhi Aalih Subkhi aalih mengemukakan definisi Al-Qurโan sebagai berikut ุงูููููุฑูุกูุงูู ูููู ุงููููุชูุงุจู ุงููู
ูุนูุฌูุฒู ุงููู
ูููุฒูููู ุนูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุงููู
ูููุชูููุจู ููู ุงููู
ูุตูุงุญููู ุงููู
ููููููููู ุนููููููู ุจูุงูุชููููุงุชูุฑู ุงููู
ูุชูุนูุจููุฏู ุจูุชููุงูููุชููู Artinya Al-Qurโan adalah kitab Allah yang mengandung muโjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang ditulis dalam mushaf-mushaf, yang disampaikan secara mutawatir, dan bernilai ibadah membacanya. Pengertian Menurut Syeikh Muhammad Abduh Sedangkan Syeikh Muhammad Abduh mendefinisikan Al-Qurโan dengan pengertian sebagai berikut ุงูููููุชูุงุจู ูููู ุงููููุฑูุกูุงูู ุงููู
ูููุชูููุจู ููู ุงููู
ูุตูุงุญููู ุงููู
ูุญูููููุธู ูููู ุตูุฏูููุฑู ู
ููู ุนูููู ุจูุญูููุธููู ู
ููู ุงููู
ูุณูููู
ููููู Artinya Kitab Al-Qurโan adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang terpelihara di dalam dada orang yang menjaganya dengan menghafalnya yakni orang-orang Islam. Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan beberapa unsur dalam pengertian Al-Qurโan sebagai berikut Al-Qurโan adalah firman atau kalam Allah SWT. Al-Qurโan terdiri dari lafaz berbahasa Arab Al-Qurโan diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qurโan merupakan kitab Allah SWT yang mengandung muโjizat bagi Nabi Muhammad SAW yang diturunkan dengan perantara malaikat Jibril. Al-Qurโan disampaikan dengan cara mutawatir berkesinambungan. Al-Qurโan merupakan bacaan mulia dan membacanya merupakan ibadah. Al-Qurโan ditulis dalam mushaf-mushaf, yang diawali dengan surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas Al-Qurโan senantiasa terjaga/terpelihara kemurniannya dengan adanya sebagian orang Islam yang menjaganya dengan menghafal Al-Qurโan. Definisi oleh Pakar Ushul Fiqh, dan Bahasa Arab Al-Quran adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Nya, lafaznya dengan mengandung mukjizat , membacanya mempunyai nilai ibadah, diturunkan secara mutawattir dan ditulis pada mushaf Sejarah Alquran Diturunkan Metode Turunnya Wahyu Al Qurโan Al-Quran turun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, dari 17 Ramadan tahun 41 dari kelahiran Nabi sampai 9 Zulhijjah Haji wada`tahun 63 dari kelahiran Nabi atau 10 H Al-Quran turun melalui tiga tahap yaitu Al Quran turun sekaligus dari Allah ke Laukhful mahfudh Al- Quran turun dari laukhful mahfudh ke bait Al- izzah tempat yang berada di langit dunia Al-Quran turun dari bait Al- izzah ke hati Nabi melalui perantara Jibril dengan berangsur-angsur, kadang satu ayat, dua ayat, bahkan satu surat Hikmah Diturunkan Al-Quran Secara Berangsur-Angsur Dengan diturunkan nya alquran secara ber angsur angsur, ternyata memiliki hikmah yang besar, yaitu Menentang dan melemahkan para penantang Al-Quran Memantapkan Hati Nabi Memudahkan untuk di hafal dan di pahami Mengikuti setiap kejadian yang menyebabkan turunnya Al-Quran Membuktikan dengan pasti bahwa Al-Quran turun dari Allah yang Maha Bijaksana Tidak ada sebuah kitab di dunia ini, yang ditulis selama 23 tahun dimana kadang tulisan tersebut ada kejadian-kejadian yang menyertainya tetapi di dalam nya tidak ada pertentangan Sejarah Penulisan Al Qurโan Pengertian dan Sejarah diturunkan Alquran Pada masa nabi, wahyu yang diturunkan oleh Allah kepadanya tidak hanya di eksprersikan dalam betuk hafalan tapi juga dalam bentuk tulisan. Sekretaris pribadi nabi yang bertugas mencatat wahyu, Yaitu Abu Bakar, Umar bin Kahtab, Khalid Bin Walid dan Mua`wiyah Bin Abi Sofyan. Mereka menggunakan alat tulis sederhana yaitu lontaran kayu, pelepah kurma., tulang-belulang, dan batu. Faktor yang mendorong penulisan Al-Quran pada masa Nabi yaitu membukukan hafalan yang telah dilakukan oleh Nabi dan para Sahabat dan mempersentasikan wahyu dengan cara yang paling sempurna Sejarah Penulisan Al Qurโan Masa Khulafaurrasyidin Pada masa Khalifah Abu Bakar, ra beliau memerintahkan untuk mengumpulkan wahyu-wahyu yang tersebar, kedalam sebuah mushaf. Usaha pengumpulan ini dilakukan setelah terjadi perang Yamamah pada 12 H yang telah menggugurkan nyawa 70 orang penghafal Al-Quran. Karena rasa khawatir atas kelestarian Al-Quran , maka dipercayakan Zaid bin tsabit untuk mengumpulkan wahyu tersebut. Usaha pengumpulan tersebut selesai dalam waktu ยฑ 1 tahun yaitu pada 13 H. Kemudian pada masa khalifah Usman bin Affan terjadi perselisihan paham tentang perbedaan cara baca Al-Quran yang sudah berada pada titik yang menyebabkab umat Islam saling menyalahkan yang pada akhirnya menyebabkan perselisihan . Nahโฆkarena peristiwa tersebut , maka timbul lah inisiatif khalifah Usman Bin Affan untuk mengumpulkan Al-Quran. Orang yang melakukan resensi Al-Quran adalah ; Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin Alsh dan Abdurrahman bin Al- Harish . Dengan demikian suatu naskah absah Al-Quran yang disebut Mushaf Usmani telah diterapakan dan salinan nya di bagi beberapa wilayah utama daerah Islam. Sejarah Penulisan Al Qurโan Setelah Masa Khalifah Mushaf yang ditulis pada masa khalifah Usman Bin Affan, ra tidak memiliki harakat dan tanda titik atau sering juga dinamakan โarab gundulโ , sehingga orang non arab yang memeluk Islam merasa sulit dalam membaca mushaf tersebut. Sehingga, pada masa khalifah Abd Al-Malik 685-705 dilakukan penyempurnaan oleh dua tokoh berikut Ubaidilllah bin ziyad, beliau melebihkan alif sebagai pengganti dari huruf yang di buang Al-Hajjad bin yusuf Ats- Tsaqafi, beliau menyempurnakan mushaf Usmani pada sebelas tempat yang memudahkan pembaca mushaf, Abu Al-Aswad Ad- Du`Ali , Yahya Bin Ya`Mar, Nashr Bin Asyim Al-Laits sebagai orang yang pertama kali meletakkan tanda titik pada mushaf Usmani. al-Khalid bin Ahmad Al- Farahidi Al-Azdi , beliau orang yang pertama kali meletakkan hamzah , tasdid, arrum dan Al-Isyamah adalah . Proses Pencetakan Al-Quran Berikut ini sejarah pencetakan Al Qurโan Pertama kali di cetak di Bundukiyyah pada 1530 M Hinkalman pada masa 1694 M di Hamburg jerman Meracci pada 1698 M di paduoe Maulaya Usman di sain Peter buorgh, Uni Sovyet Label Islami Terbit cetakan di Kazan Iran pada 1248 H / 1828 kota Taheran Ta`di Tabriz pada 1833 Ta`di leipez, Jerman pada 1834 Demikianlah artikel tentang sejarah alquran, pengertian dan juga sejarah sejarah pencetakan Alquran hingga sekarang kita semua menikmati ayat-ayat alquran dalam sebuah kitab yang mudah dibaca dan mudah didapatkan. Semoga bermanfaat dan mohon bantu share ya โฆ Baca juga artikel lain tentang Nama Nama Alquran Bukti Kebenaran Alquran Keajaiban Alquran
JAKARTA - Alquran memiliki banyak penamaan selain Alquran sebagai kitab suci umat Islam. Pakar Fiqih Ustaz Ahmad Sarwat Lc. MA mengatakan, ada banyak pendapat yang berbeda-beda tentang asal kata dari lafadz Alquran. Meski demikian masing-masing tidak menghilangkan isi Alquran. "Sebagian berpendapat bahwa lafadz Alquran itu merupakan bentukan mashdar dari fiโil madhi," katanya dalam bukunya Mengenal Alquran. Hal ini kata Ustaz Ahmad merupakan kebiasaan orang Arab yang dalam masalah gramatika bahasa, selalu mengaitkan nama dan istilah dengan akar katanya. Namun kata dia sebagian ulama ada yang berpendapat lafadz Alquran itu adalah nama asli dan bukan bentukan dari kata lain yang maksudnya tidak punya akar kata. Pendapat pertama menyebutkan bahwa lafadz Alquran itu bentuk mashdar yang terbentuk dari fiโil madhi sebagai akar katanya. Namun mereka yang mengatakan demikian ternyata berbeda pendapat tentang akar katanya. 1. Qaraโa-Yaqraโu = Membaca Al-Lihyani mengatkaan bahwa lafadz Alquran itu bentuk mashdar dari fiโil madhi Qaraโa-Yaqraโu. Maknanya adalah talaa atau membaca. Pendapat inilah yang barangkali paling sering kita dengar dari banyak kalangan. 2. Al-Qarโu yang berarti gabungan Namun pendapat al-Lihyani di atas ditampik oleh Az-Zajjaj. Beliau kata Ustaz Ahmad Sarwat mengatakan bahwa lafaz Alquran itu terbentuk dari asalnya yaitu al-qarโu yang bermakna al-jamโu yang artinya kumpulan atau gabungan. Wazan-nya adalah fuโlaโ sebagaimana lafadz ghufran. Seperti orang Arab menyebut yaitu air telah berkumpul atau bergabung dalam telaga. Az-Zajjaj mengatakan bahwa secara akar kata bahwa Alquran itu bermakna gabungan, karena pada hakikatnya merupakan gabungan dari kitab-kitab samawi sebelumnya. 3. Al-Qarain berarti pembanding Lain lagi dengan pendapat Al-Farraโ yang mengatakan bahwa kata Alquran itu tidak terbentuk dari kata qaraโa-yaqraโu, tetapi merupakan bentukan dari kata dasar al-qarain yang merupakan bentuk jamaโ dari qarinah. Makna qarinah itu sebanding, karena tiap ayat Alquran dengan ayat lainnya sebanding. 4. Qarana yang berarti menggabungkan Demikian juga dengan Al-Asyโari yang berpendapat agak mirip dengan Al-Farraโ di atas, bahwa lafadz Alquran itu merupakan bentukan dari sebuah kata dasar, yaitu qarana yang berarti menggabungkan, sebagaimana kalimat qarana asy syaiโa bisy-syaiโi yang maknanya menggabungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain. "Hanya saja berbeda dengan Az-Zajjaj di atas, bahwa makna yang digabung itu maksudnya adalah Alquran itu gabungan dari banyak ayat dan surat," katanya. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
๏ปฟAL-QURAN ; WAHYU DAN KALAM ALLAH Makalah Disampaikan dalam forum seminar kelas Mata Kuliah PDPI I Oleh Syakkar Lakka NIM Dosen Pembimbing PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA UMI-MAKASSAR 2004 AL-QURโAN WAHYU DAN KALAM ALLAH Oleh H. Abu Syakkar Lakka I. PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Al-Quran adalah kalamullah firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. melalui perantaraan Malaikat Jibril dan disampaikan kepada ummat manusia untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan di dunia ini. Al-Quran yang dikenal nama al-Kitab[1], di dalamnya terdapat berbagai petunjuk bagi orang yang bertaqwa dan tidak diragukan kebenerannya.[2] Dan juga di dalam al-Quran terdapat ayat-ayat mengenai keimanan, ketaqwaan, keadilan, kearifan dan sebagainya, selain itu terdapat pula ayat yang menyangkut masalah kekafiran, kefasikan, kedhaliman, kemunafikan dan kedurhakaan dan sebagainya. Allah swt, menamai kitab yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad saw. untuk disampaikan kepada seluruh ummat manusia, dengan beberapa nama. Di antaranya yang popular, ialah al-Kitab dan al-Quran.[3] Oleh karena itu, penulis akan membahas makalah tentang โAl-Quran ; Wahyu dan Kalam Allahโ. B. Rumusan Masalah Berdasarkan keterangan diatas, maka penulis mengajukan beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, sebagai berikut 1. Apa makna al-Qurโan, wahyu dan ilham ? 2. Bagaimana cara diturunkan al-Quran ? 3. Bagaimana kedudukan al-Qurโan sebagai Kalam Allah swt. ? 4. Apa nama lain al-Qurโan ? 5. Bagaimana kandungan pokok al-Qurโan ? II. PEMBAHASAN A. Pengertian al-Qurโan al-Qurโan menurut epiestimologi berakar kata dari ู โ ุฑ โ ุฃ yang mempunyai arti mengumpulkan. Sedangkan ุงููุฑุงุกุฉ berarti ุถู
ุงูุญุฑูู ูุงูููู
ุงุช ุจุนุถูุง ุงูู ุจุนุถ ูู ุงูุชุฑุชูู Artinya Menggambarkan huruf-huruf dan kata-kata sebahagian kepada sebahagian lainnya dalam susunan/bacaan.[4] Al-Quran pada dasarnya seperti ุงููุฑุขู , merupakan mashdar dari ูุฑุฃ ูุฑุฆุฉ ูุฑุขูุง atau ูุฑุขุชู yang merupakan mashdar atas timbangan wazan โููุนููุงููโ [5] Abd. Al-Shabur Syahim meberikan definisi tentang al-Qurโan ุงููููุฑูุขู ูููุงู ู
ู ุงูููู ุงููู
ูููุฒูููู ุนูููู ููููุจู ู
ุญู
ุฏ ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู
ุจูุณุงุทุฉ ุงููุญู โ ุฑูุญ ุงููุฏุณ โ ู
ูุฌู
ุง ูู ุดูู ุขูุงุช ูุณูุฑ ุฎูุงู ูุชุฑุฉ ุงูุฑุณุงูุฉ ุซูุงุซ ู ุนุดุฑูู ุณูุฉ ู
ุจุฏูุกุง ุจูุงุชุญุฉ ุงููุชุงุจ ู
ุญููู
ุง ุจุณูุฑุฉ ุงููุงุณ ู
ููููุง ุจุงุงูุชูุงุชุฑ ุงูู
ุทูู ุจุฑูุงูุง ู
ุนุฌุฒุง ุนูู ุตุฏู ุฑุณุงูุฉ ุงูุฅุณูุงู
Artinya al-Qurโan adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Muhammad saw dengan perantaraan wahyu melalui ruh al-Qudus Jibril yang tersusun dalam bentuk ayat-ayat dan surah-surah. Seputar patrah risalah ยฑ 23 Tahun yang dimulai dengan surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surat al-Naas yang diriwayatkan secara mutawatir yang merupakan mukjizat dan dalil-dalil atas kebenaran risalah Islam.[6] Al-Asyโary yang dikutip Hasbi as-Shiddieqy, mengemukakan bahwa lafadz al-Quran diambil dari lafadz โqaranaโ yang berarti menggabungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Kemudian lafadz Quran itu dijadikan nama Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi-Nya. Dinamai wahyu Tuhan ini dengan al-Quran, mengingat bahwa surat-suratnya, ayat-ayatnya dan huruf-hurufnya, beriring-iringan dan yang satu digabungkan kepada yang lainnya.[7] Untuk memperoleh pengertian yang bernash bagi kalimat โQuranโ, dapat diperhatikan maknanya serta cara al-Quran sendiri mempergunakan kalimat tersebut. Seperti dalam QS. al-Qiyamah75 16, 17, 18, yang berbunyi ููุง ุชูุญูุฑูููู ุจููู ููุณูุงูููู ููุชูุนูุฌููู ุจููู ุฅูููู ุนูููููููุง ุฌูู
ูุนููู ููููุฑูุกูุงูููู ููุฅูุฐูุง ููุฑูุฃูููุงูู ููุงุชููุจูุนู ููุฑูุกูุงูููู Terjemahnya Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk membaca Al Qurโan karena hendak cepat-cepat menguasai nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya di dadamu dan membuatmu pandai membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.[8] Menurut lahir makna ayat tersebut, lafadz โQuranโ diartikan โbacaanโ, yakni Quran ialah kalamullah yang dibaca berulang-ulang oleh manusia. Selain ayat tersebut, masih terdapat ayat-ayat memakai makna al-Quran sebagai bacaan, seperti Dalam QS al-Baqarah 2 185 Dalam QS al-Hijr 15 87 Dalam QS Thaha 20 2 Dalam QS al-Naml 27 6 Dalam QS al-Ahqaf 46 29 Dalam QS al-Waqiโah 56 77 Dalam QS al-Hasyr 59 21 Dalam QS al-Dahr/al Insan 76 23.[9] B. Pengertian Wahyu Wahyu menurut bahasa adalah isim mashdar yang berarti sesuatu yang diwahyukan dengan maksud mengemukakan sesuatu secara sembunyi dan rahasia dan lebih umum berupa isyarat atau kitabah/tulisan atau risalah.[10] Al-Syekh Muhammad Abd. Al-Adzim al-Syarqani memberikan definisi wahyu menurut syarโI, bahwa Allah swt. memberitahukan kepada hambanya yang menjadi pilihannay segala sesuatu yang diinginkan dari berbagai macam bentuk hidayah dan ilmu dengan cara rahasia tersembunyi yang bukan kebiasaan manusia.[11] Di dalam al-Quran terdapat lafadz wahyu dan lafadz yang diambil diisytiqaq daripadanya, kira-kira tujuh puluh kali dan dipakai dengan beberapa arti. Dalam QS. Maryam ayat 11 kata wahyu dipakai dengan arti โisyaratโ. Dalam QS al-Anโam ayat 121 kata wahyu dipakai dengan arti โperundingan-perundingan yang jahat dan bersifat rahasiaโ Dalam QS an-Nahl ayat 68 kata wahyu dipakai dengan arti โilhamโ yang bersifat tabiat. Dalam QS al-Qashash ayat 7, kata wahyu dipakai dengan arti โilhamโ yang diberikan diilhamkan kepada selain dari Nabi Muhammad saw. dan selain dari malaikat.[12] C. Pengertian Ilham Rajab bin Ibrahim bin Abd. Al-Azis Shaqar memberikan pengertian tentang ilham, yaitu bahwa Allah mengungkapkan suatu makna tertentu ke dalam jiwa hati Nabi dengan melalui ucapanNya yang merupakan ilmu darun tidak dapat dihindari dan tidak perlu diragukan. Dengan demikian, ilham adalah merupakan ilmu pemberian yang dimaksudkan oleh Allah ke dalam jiwa secara tiba-tiba tanpa mukaddimah. Ilham adalah bahagian dari wahyu. [13] Ilham ialah menuangkan suatu pengetahuan ke dalam jiwa yang diminta supaya dikerjakan oleh yang menerimanya dengan tidak lebih dahulu dilakukan ijtihad dan menyelidiki hujjah-hujjah agama. Yang demikian itu terkadang diperoleh dengan jalan kasyaf dan terkadang diperoleh dengan tidak memakai perantaraan malaikat menurut cara yang tertentu yang Tuhan pergunakan beserta tiap-tiap maujud. Adapun wahyu, maka dia diperoleh dengan perantaraan โmalakโ karena itu tidak dinamai hadits-hadits Qudsi dengan wahyu, walaupun dia Kalam Allah juga.[14] D. Cara pewahyuan al-Qurโan Adapun cara-cara pewahyuan al-Qurโan adalah 1. Malaikat Ibril menampakkan dirinya kepada Rasulullah saw. dalam bentuk aslinya hal ini hanya terjadi dua kali disebabkan karena kekuatan Rasulullah sebagai manusia tidak sanggup untuk selalu melihat malaikat Jibril dalam bentuk aslinya dan ini merupakan suatu hikmah dari Allah kepada Rasulullah saw. Dalam QS. Al-Najm 13-14, Allah swt, berfirman ููููููุฏู ุฑูุขูู ููุฒูููุฉู ุฃูุฎูุฑูู ุนูููุฏู ุณูุฏูุฑูุฉู ุงููู
ูููุชูููู Terjemahnya Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu dalam rupanya yang asli pada waktu yang lain, yaitu di Sidratil Muntaha.[15] Diriwayatkan dari at-Tirmidzi dari Aisyah bahwasanya dia berkata rasulullah tidak melihat malaikat Jibril dalam bentuk aslinya kecuali dua kali sewaktu di sidratul muntaha dan di jiyad suatu tempat di kota Makkah baginya Jibril 600 sayap yang menutupi ufuk.[16] 2. Malaikat Jibril datanga menyampaikan wahyu berupa bentuk seorang laki-laki kepada Nabi Muhammad saw. dengan mengucapkan kata-kata sehingga beliau mengetahui dan hafal benar kata-kata tersebut. Kadang datang kepada Rasulullah menyerupai sahabat yang ganteng namanya Dihyah al-Kalaby dan para sahabat yang hadir melihatnya dan mendengarkan perhatiannya akan tetapi para sahabat tidak mengetahuinya kalu yang datang adalah malaikat Jibril kecuali dari Rasulullah.[17] 3. Kadang datang dalam bentuk malaikat dan tidak seorangpun yang melihatnya termasuk Rasulullah saw. akan tetapi Nabi saw. mendengarkannya. Hal ini seperti gemerincingan lonceng di telinga bagi yang mendengarnya dan ini merupakan yang paling berat bagi Rasulullah saw. dalam penyampaian itu, Allah swt. telah berfirman dalam QS. 42 51, tentang cara pewahyuan al-Quran, yang berbunyi ููู
ูุง ููุงูู ููุจูุดูุฑู ุฃููู ูููููููู
ููู ุงูููููู ุฅููููุง ููุญูููุง ุฃููู ู
ููู ููุฑูุงุกู ุญูุฌูุงุจู ุฃููู ููุฑูุณููู ุฑูุณููููุง ูููููุญููู ุจูุฅูุฐููููู ู
ูุง ููุดูุงุกู ุฅูููููู ุนูููููู ุญููููู
ู Terjemahnya Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan malaikat lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. [18] E. al-Qurโan sebagai Kalam Allah Sebagaimana telah diuraikan bahwa al-Quran merupakan Kalam Allah swt. yang merupakan mukjizat bagi Nabi Muhammad saw. dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya adalah suatu ibadah. Dengan demikian dapat dipahami bahwa Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad saw. tidak dinamakan al-Quran, seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as, Kitab Dzabur yang diturunkan kepada Nabi Daud as, dan Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa as., tidak dianggap sebagai ibadah apabila membacanya. Demikian pula hadits Qudsi, ia adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw, tidak pula dinamai al-Quran, sehingga membacanya tidak dianggap sebagai ibadah.[19] Jadi al-Quran sebagai Kalamullah adalah suatu kitab suci yang apabila membacanya merupakan suatu ibadah F. Nama al-Qurโan 1. al-Qurโan yang berarti bacaan. Dalam Al-Qiyamah 17-18, Allah swt. berfirman sebagai berikut ุฅูููู ุนูููููููุง ุฌูู
ูุนููู ููููุฑูุกูุงูููู ููุฅูุฐูุง ููุฑูุฃูููุงูู ููุงุชููุจูุนู ููุฑูุกูุงูููู Terjemahnya Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya di dadamu dan membuatmu pandai membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.[20] 2. al-Kitab yang berarti mengumpulkan, dinamakan al-Kitab karena mengandung berbagai macam jenis dari kisah-kisah, hukum-hukum dan berita secara khusus. [21] 3. al-Furqan yang berarti โpembedaโ, dianamakan al-Furqan sebab membedakan antara yang baik dan bathil, muslim dan kafir dan muโmin dan munafik. 4. al-Dzikr yang berarti โperingatanโ dinamakan al-Dzikr karena di dalam al-Qurโan megandung tentang peringatan, nasehat dan berita-berita umat terdahulu.[22] Di samping nama-nama tersebut yang mashur, al-Qadhi Abu al-Maak Uzaizi bin Abd. Al-Malik menyatakan bahwa Allah menamakan al-Qurโan dengan 55 nama. Antara lain adalah 1. Kalam al-Taubah 6 6. Mauidzah Yunus 57 2. Nur al-Nisaa 174 7. Karim al-Waqiah 77 3. Rahmatan Yunus 57 8. Hakim Yunus 1-2 4. Hudan Lukman 3 9. Mubarak Shad 29 5. Syifaa al-Israโ 82 10. Dll.[23] G. Pokok-Pokok Kandungan Al-Quran Al-Quran diturunkan untuk menjadi pegangan bagi ummat manusia yang ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Tidak diturunkan hanya untuk suatu ummat atau untuk satu abad, tetapi untuk seluruh ummat manusia dan untuk sepanjang masa, karena itu luas ajarannya adalah sama dengan luasnya ummat manusia. Al-Quran mengajarkan supaya manusia tetap suci, tetapi tidak dengan jalan dikebiri. Manusia harus berbakti kepada Tuhan, tetapi jangan menjadi rahib. Manusia harus berendah hati, tetapi jangan melupakan harga diri. Manusia dapat menggunakan hak-haknya, tetapi dengan tidak mengganggu hak orang lain. manusia diwajibkan mendaโwahkan agama, tetapi dengan cara bijaksana.[24] Dalam QS Al-Baqarah 2 2, 3, 4 ditegaskan ุฐููููู ุงููููุชูุงุจู ููุง ุฑูููุจู ููููู ููุฏูู ููููู
ูุชููููููู ุงูููุฐูููู ููุคูู
ูููููู ุจูุงููุบูููุจู ูููููููู
ูููู ุงูุตููููุงุฉู ููู
ูู
ููุง ุฑูุฒูููููุงููู
ู ููููููููููู ููุงูููุฐูููู ููุคูู
ูููููู ุจูู
ูุง ุฃูููุฒููู ุฅููููููู ููู
ูุง ุฃูููุฒููู ู
ููู ููุจููููู ููุจูุงููุขุฎูุฑูุฉู ููู
ู ูููููููููู Tewrjemahnya Kitab Al Qurโan ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab Al Qurโan yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat.[25] Ayat tersebut di atas mengandung 5 perinsip, yaitu percaya kepada yang gaib, yaitu kepada Allah swt. dan kepada Malaikat-Nya. Percaya kepada wahyu yang diturunkan oleh Allah. Percaya kepada adanya hari akhirat. Mendirikan sholat. Dan Menafkahkan sebagian dari rezki yang dianugerahkan kepadanya oleh Allah swt. III. PENUTUP/KESIMPULAN Setelah membahas tentang Al-Quran Wahyu dan kalam Allah, penulis dapat mengemukakan kesimpulan sebagai berikut 1. Al-Quran kalamullah yang dibaca berulang-ulang oleh manusia. 2. Wahyu adalah pemberitahuan oleh Allah swt, kepada hambanya tentang segala sesuatu yang diinginkan dari berbagai macam bentuk hidayah dan ilmu dengan cara rahasia tersembunyi yang bukan kebiasaan manusia. 3. Ilham ialah menuangkan suatu pengetahuan ke dalam jiwa yang diminta supaya dikerjakan oleh yang menerimanya dengan tidak lebih dahulu dilakukan ijtihad dan menyelidiki hujjah-hujjah agama. 4. Cara al-Quran diturunkan adalah Malaikat Jibril as a menampakkan dirinya, b berupa bentuk seorang laki-laki, c mengucapkan kata-kata sehingga beliau mengetahui dan hafal benar kata-kata tersebut, d menyerupai sahabat yang ganteng bernama Dihyah al-Kalaby. e kadang-kadang tidak seorangpun yang melihatnya termasuk Rasulullah saw. akan tetapi Nabi saw. mendengarkannya. 5. al-Qurโan sebagai Kalam Allah adalah sebagai suatu kitab suci yang apabila membacanya merupakan suatu ibadah 6. Nama-nama al-Qurโan adalah bacaan, al-Kitab, al-Furqan, al-Dzikr, 7. Pokok-Pokok Kandungan Al-Quran adalah mengajarkan supaya manusia tetap suci, tetapi tidak dengan jalan dikebiri. Manusia harus berbakti kepada Tuhan, tetapi jangan menjadi rahib. Manusia harus berendah hati, tetapi jangan melupakan harga diri. Manusia dapat menggunakan hak-haknya, tetapi dengan tidak mengganggu hak orang lain. manusia diwajibkan mendaโwahkan agama, tetapi dengan cara bijaksana. DAFTAR PUSTAKA